abufikriyoansyah
Senin, 23 Februari 2015
Jumat, 20 Februari 2015
Minggu, 26 Oktober 2014
Puisi Sayyid Qutb Ketika Ia Jatuh Cinta
cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu,
agar bertambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu.
Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta,
jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku pada-Mu
Ya Allah, jika aku jatuh hati,
izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu,
agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.
Ya Rabbana, jika aku jatuh hati,
jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu.
Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu,
rindukanlah aku pada seseorang yang merindui syahid di jalan-Mu.
Ya Allah, jika aku rindu,
jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku merindukan syurga-Mu.
Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu,
janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhirmu.
Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu,
jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada-Mu.
Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu,
jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu abadi hanya kepada-Mu.
Ya Allah Engkau mengetahui bahawa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu,
telah berjumpa pada taat pada-Mu,
telah bersatu dalam dakwah pada-MU,
telah berpadu dalam membela syariat-Mu.
Kukuhkanlah Ya Allah ikatannya.
Kekalkanlah cintanya.
Tunjukilah jalan-jalannya.
Penuhilah hati-hati ini dengan Nur-Mu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu.
(As-Syahid Sayyid Qutb)
Jumat, 24 Oktober 2014
KETIKA ANAK LAYANGKAN PROTES KASIH SAYANG KE IBU

Seorang anak kecil bertanya kepada ibunya:
Anak : Bu, apakah ibu mau menitipkan kalung, cincin emas dan barang berharga kepada bibi (pembantu)
Ibu : Tentu tidak Nak
Anak : Mengapa Bu?
Ibu : Karena ibu tidak percaya. Ibu tidak percaya menitipkan barang berharga kepada seorang pembantu
Anak : Lalu, kenapa ibu menitipkan aku kepada pembantu kita setiap hari?
Ibu : ???????????
10 WASIAT HASAN AL BANA

1. Bangunlah segera untuk melakukan shalat apabila mendengar
Adzan walau bagaimana pun keadaannya.
2. Baca, telaah, dan dengarkanlah Al-Qur’an atau dzikirlah kepada Allah
dan jangan engkau senang menghambur-hamburkan waktumu dalam
masalah yang tidak ada manfaatnya.
3. Bersungguh-sungguhlah untuk bisa dan berbicara dalam bahasa Arab
dengan fasih.
4. Jangan memperbanyak perdebatan dalam berbagai bidang
pembicaraan sebab hal ini semata-mata tidak akan mendatangkan
kebaikan.
5. Jangan banyak tertawa sebab hati yang selalu berkomunikasi dengan
Allah (dzikir) adalah tenang dan tentram.
6. Jangan bergurau, karena ummat yang berjihad tidak berbuat kecuali
dengan bersungguh-sungguh terus menerus.
7. Jangan mengeraskan suara diatas suara yang diperlukan pendengar,
karena hal ini akan mengganggu dan menyakiti.
8. Jauhilah dari membicarakan kejelekan orang lain atau melukainya
dalam bentuk apapun dan janganlah berbicara kecuali yang baik.
9. Berta’aruflah dengan saudaramu yang kalian temui walaupun dia tidak
meminta, sebab prinsip dakwah kita adalah cinta dan ta’awun (kerja
sama)
10. Pekerjaan Rumah kita sebenarnya lebih bertumpuk dari pada waktu
yang tersedia, maka tolonglah selainmu untuk memanfaatkan waktunya
dan apabila kalian mempunyai sesuatu keperluan maka
sederhanakanlah dan percepatlah untuk diselesaikan.
- Bangunlah segera untuk melakukan shalat apabila mendengar Adzan walau bagaimana pun keadaannya.
- Baca, telaah, dan dengarkanlah Al-Qur’an atau dzikirlah kepada Allah dan jangan engkau senang menghambur-hamburkan waktumu dalam masalah yang tidak ada manfaatnya.
- Bersungguh-sungguhlah untuk bisa dan berbicara dalam bahasa Arab dengan fasih.
- Jangan memperbanyak perdebatan dalam berbagai bidang pembicaraan sebab hal ini semata-mata tidak akan mendatangkan kebaikan.
- Jangan banyak tertawa sebab hati yang selalu berkomunikasi dengan Allah (dzikir) adalah tenang dan tentram.
- Jangan bergurau, karena ummat yang berjihad tidak berbuat kecuali dengan bersungguh-sungguh terus menerus.
- Jangan mengeraskan suara diatas suara yang diperlukan pendengar, karena hal ini akan mengganggu dan menyakiti.
- Jauhilah dari membicarakan kejelekan orang lain atau melukainya dalam bentuk apapun dan janganlah berbicara kecuali yang baik.
- Berta’aruflah dengan saudaramu yang kalian temui walaupun dia tidak meminta, sebab prinsip dakwah kita adalah cinta dan ta’awun (kerjasama)
- Pekerjaan Rumah kita sebenarnya lebih bertumpuk dari pada waktu yang tersedia, maka tolonglah selainmu untuk memanfaatkan waktunya dan apabila kalian mempunyai sesuatu keperluan maka sederhanakanlah dan percepatlah untuk diselesaikan.
DAKWAH BIL HIKMAH WAL MAUIZOTIL HASANAH
DAKWAH BIL HIKMAH WAL MAUIZOTIL HASANAH
Banyak cara yang dilakukan untuk sebuah perubahan dan perbaikan. Tidak mesti mencemooh, memaki, menghina dan menghujat. Ambilah madunya tapi jangan hancurkan sarangnya. Diubek-ubek, air jadi keruh ikan ga dapat. Meninggalkan jejak permusuhan menimbulkan kebencian.
Banyak cara yang dilakukan untuk sebuah perubahan dan perbaikan. Tidak mesti mencemooh, memaki, menghina dan menghujat. Ambilah madunya tapi jangan hancurkan sarangnya. Diubek-ubek, air jadi keruh ikan ga dapat. Meninggalkan jejak permusuhan menimbulkan kebencian.
UJUB DAN SOMBONG
Ujub adalah sifat yang tercela dan dibenci Allah, yaitu seseorang yang bangga terhadap dirinya dan amalnya.Dan dari Ibnu Mas'ud dari Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda :
"Artinya : Tidaklah masuk surga barang siapa yang di dalam hatinya terdapat kesombongan yang sebesar biji dzarah (atom) sekalipun".
[Hadist Riwayat Muslim bab Imam 91 1/93 dan At-Tirmidzi bab Al-Birru was-shilah 1998-1999 4/360-361]
Artinya: “Maka masuklah pintu – pintu neraka jahanam kamu kekal didalamnya. Maka amat buruklah tempat orang – orang yang menyombongkan diri.” (QS. An Nahl: 29).
"Artinya : Tidaklah masuk surga barang siapa yang di dalam hatinya terdapat kesombongan yang sebesar biji dzarah (atom) sekalipun".
[Hadist Riwayat Muslim bab Imam 91 1/93 dan At-Tirmidzi bab Al-Birru was-shilah 1998-1999 4/360-361]
Artinya: “Maka masuklah pintu – pintu neraka jahanam kamu kekal didalamnya. Maka amat buruklah tempat orang – orang yang menyombongkan diri.” (QS. An Nahl: 29).
Sikap membanggakan diri,
menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.
Macam – Macam ‘Ujub
• Ujub dengan fisiknya
– Merasa dirinya lebih baik, lebih cantik, lebih segala-segalanya.
• Ujub dengan kekuatannya
– Merasa diri lebih kuat hingga tidak perlu bantuan orang lain.
• Ujub dengan intelektualitasnya
– Merasa diri sendiri lebih cerdas dan lebih pintar.
• Ujub dengan nasabnya
– Merasa golongannya lebih baik.
• Ujub dengan hartanya
– Merasa dirinya lebih kaya dan lebih mampu.
• Ujub dengan pendapat yang salah
– Merasa dirinya paling benar meskipun sebenarnya salah.
• Ujub dengan fisiknya
– Merasa dirinya lebih baik, lebih cantik, lebih segala-segalanya.
• Ujub dengan kekuatannya
– Merasa diri lebih kuat hingga tidak perlu bantuan orang lain.
• Ujub dengan intelektualitasnya
– Merasa diri sendiri lebih cerdas dan lebih pintar.
• Ujub dengan nasabnya
– Merasa golongannya lebih baik.
• Ujub dengan hartanya
– Merasa dirinya lebih kaya dan lebih mampu.
• Ujub dengan pendapat yang salah
– Merasa dirinya paling benar meskipun sebenarnya salah.
Berkata
Al-Imam Asy-Syafi’i Rahimahullah tentang obat ujub :
“Apabila kamu mengkhawatirkan ujub terhadap amalanmu,
maka perhatikanlah; ridho siapa yang kamu cari?, pahala siapa yang kamu
harapkan?, hukuman siapa yang kamu takutkan?, kesehatan dan nikmat mana yang
kamu syukuri?, dan bencana apa yang kamu ingat?. Sesungguhnya apabila kamu
berfikir tentang salah satu dari beberapa perkara ini, pasti menjadi kecil di
matamu amalanmu.”
(Ma’alim
Fit Tarbiyah Wad Dakwah, Mawa’idh Al-Imam Asy-Syafi’i, Penyusun Sholih Ahmad
Asy-Syami, hlm 9, Maktabah Syamilah)Penjelasan:
Ujub
adalah sifat yang tercela dan dibenci Allah, yaitu seseorang yang
bangga terhadap dirinya dan amalnya.
Al-Imam Asy-Syafi’i Rahimahullah memberikan lima resep untuk
mengobati sifat ujub tersebut:
1. Dalam beramal tentu seseorang mencari ridho Allah, dan
dia tidak akan mendapatkan ridho Allah apabila ujub terhadap amalnya.
2. Dalam beramal tentu seseorang mengharapkan pahala
Allah, dan dia tidak akan mendapatkan pahala Allah apabila ujub terhadap
amalnya.
3. Dalam beramal tentu seseorang mengharapkan selamat
dari hukuman Allah, dan dia tidak akan selamat dari hukuman Allah apabila ujub
terhadap amalnya.
4. Semua amal kita apabila dibandingkan dengan nikmat
yang diberikan Allah kepada kita tentu masih lebih banyak nikmat Allah yang
kita terima yang harus kita syukuri, padahal kita tidak akan mampu mensyukuri
nikmat-nikmat tersebut dengan sebenarnya. Lalu apa yang kita banggakan dari
amal kita ?.
5. Berapa banyak bencana yang kita diselamatkan Allah
darinya, padahal amal kita tidak seberapa dibanding bencana-bencana yang kita
diselamatkan darinya. Lalu apa yang kita banggakan dari amal kita ?
Langganan:
Postingan (Atom)